PASANG IKLAN DISINI

Advertise
300x250
Here

Ads by Seocips.com

Kamis, 19 Juni 2014

FRIXITAS

Frixitas  merupakan obat anti depressan yang menenangkan dan menyenangkan. Obat ini termasuk dalam jajaran 10 obat terlaris yang banyak dibeli dari blog ini (medismaya). Nama Produk : Frixitas1mg. KOMPOSISI : ALPRAZOLAM Tiap tablet mengandung: Alprazolam 1 mg
INDIKASI: Pengobatan jangka pendek, ansietas sedang atau berat dan ansietas yang berhubungan dengan depresi. KEMASAN: 1 strip isi 10 tablet.


Efek Samping: Mengantuk, kepala terasa ringan, pengi ( kabur, sakit kepala, depresi, insomnia, anatremor, perubahan BB, ggn daya ingat /amnesii -koordinasi, gejala Gl & manifestasi otonom, mudah marah, anoreksia, lelah, gangguan bicara, it ' kelemahan muskuloskeletal, perubahan libido tdk teratur, inkontinensia, retensi urin, fungsi to normal.
Perhatian : 
Alkoholik & kecanduan obat. Pasien depres atau ada kecenderungan bunuh diri; ggn fungsi  atau hati. Dapat mengganggu kemampuan rnena e atau menjalankan mesin.

Rabu, 11 Juni 2014

Bahayanya Efek Samping Antidepresan

Jia Xiang – Kesehatan fisik seseorang ditentukan oleh mental dan jiwa yang sehat pula. Semakin baik kondisi psikologis seseorang, akan semakin baik pula kondisi fisiknya. Pikiran yang terganggu akan menyebabkan banyak masalah kesehatan, diantaranya adalah penurunan tingkat kekebalan tubuh yang membuat kita mudah terserang penyakit. Maka tak heran apabila masyarakat zaman sekarang sangat akrab dengan berbagai jenis obat penenang atau antidepresan untuk mengatasi stress dan kecemasan.
Sayangnya, cukup banyak juga obat jenis itu yang dijual secara bebas. Padahal penggunaan tanpa pengawasan dokter bisa berakibat buruk. Contohnya Citalopram dan Escitalopram yang bisa menyebabkan gangguan hati dan jantung. Inggris dan Amerika Serikat bahkan sudah memberi peringatan kepada para dokter di negara masing-masing supaya lebih selektif sebelum meresepkan dua jenis obat itu.
Citalopram dan Escitalopram termasuk dalam jenis Selective Serotonin Reuptake Inhibitors (SSRI), antidepresan yang paling banyak diresepkan oleh dokter. Tapi jika dikonsumsi jangka panjang, akibatnya tak hanya sekedar kecanduan. SSRI juga bisa menyebabkan disfungsi seksual seperti gangguan ereksi pada pria dan penurunan libido serta gangguan kesuburan pada wanita. Sedangkan efek samping yang masih terbilang “ringan” meliputi masalah berat badan, sakit kepala, cepat lelah dan ngantuk yang tak tertahankan, diare, mual-mual, serta cemas berlebih.
Menurut situs healthyplace.com, 50% dari terapi pengobatan dengan SSRI ternyata tidak membuahkan hasil. Bahkan menurut situs drugwatch.com, 4% pengguna antidepresan justru mengalami gangguan perilaku yang berujung pada percobaan bunuh diri, terutama untuk pasien usia muda

Tidak Semua Obat Penenang Sama

Kerancuan tentang apa yang disebut OBAT PENENANG membuat saya sedikit banyak mengulas tentang hal ini kali ini. Dalam praktek sebagai seorang psikiater Psikosomatik, saya lebih banyak menemui kasus-kasus keluhan psikosomatik yang dasarnya adalah gangguan cemas dan gangguan depresi. Kedua jenis diagnosis ini yang paling banyak menimbulkan keluhan psikosomatik dengan kondisi gangguan panik sebagai teratas penyebabnya (Data di Klinik Psikosomatik RS OMNI tahun 2009,  lebih dari 80% pasien dengan keluhan psikosomatik diagnosis dasarnya adalah Gangguan Panik).
Pengobatan saat ini untuk gangguan cemas termasuk di dalamnya gangguan panik adalah dengan menggunakan Antidepresan golongan SSRI (Serotonin Selective Reuptake Inhibitor). Penggunaan obat cemas golongan benzodiazepin (yang sering disalahartikan sebagai obat penenang) hanyalah digunakan saat awal terapi (jika perlu) dan digunakan dalam jangka waktu yang singkat.
Di bawah ini akan saya bahas tentang hal itu dengan bahasa yang sederhana (non-textbook words) sehingga mudah dipahami oleh pembaca sekalian.
Mengenal Antidepresan dan Antianxietas (anticemas)
Antidepresan
Cara kerja dengan memberikan efek pada sistem monoamin, serotonin dan norepinefrin. Namun tidak semua antidepresan mempunyai efek kepada ketiga sistem otak tersebut.
Beberapa contoh obat antidepresan :
Golongan Trisiklik
Paling terkenal adalah AMITRYPTILINE 25 mg, obat antidepresan yang murah meriah ini (harganya setablet cuma 200-600 perak) tersedia dalam bentuk generik. Masih dipakai terutama untuk pasien di puskesmas, punya efek antinyeri yang baik sehingga sering menjadi obat racikan untuk para dokter saraf. Sayangnya menimbulkan efek ngantuk yang luar biasa walaupun anjuran 3 kali sehari namun biasanya hanya bisa dimakan saat malam hari saja. Efek ke Jantung yang kurang baik menyebabkan pemakaian obat ini terbatas untuk dewasa muda dan hampir tidak pernah diberikan pada lanjut usia yang menderita kelainan jantung.
Golongan Tertrasiklik
Sejenis dengan golongan diatas, merk tekenal adalah LUDIOMIL dengan merk generik Maproptiline (tidak tersedia)
Golongan Monoamine
Dikenal dengan merk dagang AURORIX isinya generik MOCLOBLEMIDE. Obat yang termasuk sudah tua dan jarang dipakai lagi karena efek samping keracunan serotonin yang membahayakan. Obat inilah yang di beberapa obat flu tidak boleh diberikan. Jadi kalau ada pasien bertanya apakah kalau makan obat antidepresan boleh makan obat flu, jawabnya boleh saja asal jangan makan obat ini.
Golongan Serotonin
Merupakan golongan terbaru yang paling direkomendasikan saat ini karena toleransi yang baik dan efek samping yang minimal. Beberapa jenis dan merk dagang yang terkenal adalah :
Fluoxetine (Kalxetin, Prozac, Antiprestin, Lodep)
Sertraline (Serlof, Zoloft, Antipres)
Escitalopram (Cipralex)
Paroxetine (Seroxat) —> sudah jarang digunakan di Indonesia
Efek samping paling sering adalah Mual dan gangguan perut namun biasanya dengan dosis awal yang kecil dan naik perlahan hal ini bisa dinetralisir
Golongan Serotonin-Norepinefrin
Merupakan golongan paling baru, merknya yang terkenal adalah Cymbalta dan Effexor. Sudah sedang tidak tersedia di Indonesia untuk beberapa saat.
Efek samping mirip dengan serotonin namun terkadang tekanan darah tinggi suka ditemukan pasca pemakaian.
BENZODIAZEPINE
Dikenal masyarakat sebagai obat penenang, rupanya macam2 dan paling terkenal adalah XANAX yang isinya Alprazolam.
Golongan lain adalah
a. Alprazolam (xanax, calmlet, zypraz dkk)
ditujukan untuk pasien ggn panik dan tidak yang lain. namun krn efek ketergantungan fisiologis dan psikologisnya yg tinggi, sejak beberapa tahun ini sdah tidak disarankan diberikan jika kondisi pasien tidak perlu sekali dan masih bisa ditangani oleh obat golongan lain seperti clobazam (frisium). Lagipula terapi lini pertama untuk pasien panik adalah Antidepresan
b. Clobazam (Frisium)
Obat ini tidak dikenal di USA. Lebih banyak diresepkan di JEpang dan Eropa. Cukup aman namun efeknya tidak secanggih alprazolam. Efek ngantuknya minimal dan waktu kerjanya cukup panjang. Biasa diberikan hanya pada awal terapi.
c. Estazolam (Esilgan)
Dikenal sebagai obat tidur, biasa diresepkan dalam bentuk sediaan 1 mg dan 2 mg
Tidak boleh digunakan berbarengan dengan obat anticemas lain. Efek sedasi tinggi sehingga digolongkan ke dalam hipnotik sedatif. Untuk gangguan tidur memang yahud tapi lebih baik pake golongan yang lebih ringan dulu.
Hang over sering dialami oleh pemakai obat ini, keracunan akibat pemakaian yang banyak menyebabkan efek sedasi yang berkepanjangan bahkan jika sudah dibilas lambung dan sudah digunakan obat keluar kencing.
d. Lorazepam (ATIVAN)
Aman untuk orang tua, dikarenakan karena metabolit atau sisa metabolismenya di dalam darah tidak aktif lagi, wktu kerja pendek sehingga aman untuk orang tua dan pasien2 yang mengalami gangguan ginjal.
Dosisnya beragam dari 0,5 mg 1mg sampai 2 mg
e.Diazepam (Valium, valisanbe)
Obat anticemas klasik, paling murah dan banyak gunanya dari anak kecil (bayi) digunakan sebagai obat yang dimasukkan ke dubur dalam bentuk supositoria (stesolid) untuk kejang demam sampai racikan untuk pasien dengan nyeri. Efeknya selain sedatif juga pelemas otot. Waktu kerjanya panjang sehingga sering hang over…Tidak disarankan digunakan pada lansia
Semoga membantu

Sabtu, 07 Juni 2014

Calmlet

Calmlet adalah 
Sejenis obat penenang Calmlet atau camlet hanya boleh dibeli dengan resep dokter. Obat ini terbilang khusus yang berdasarkan data di kedokteran mengandung alprazolam 0,25 miligram hingga 2 miligram per tablet.

"Alprazolam tergolong dalam obat psikotropika," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, Jawa Barat, H Ahmad Kustiaji, Selasa (5/10), menangggapi beredarnya obat Calmlet di pasaran bebas.

Ahmad mengingatkan kepada seluruh jajaran di Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung untuk mewaspadai apotek atau toko obat yang menjual bebas obat itu.




Berdasarkan pengalaman, Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung beberapa kali telah memergoki pedagang obat yang menjual pil dextro. Meskipun dijual bebas dan termasuk dalam label hijau, penjualan pil dextro tidak boleh melebih dosis tinggi.

Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung juga sering mendapati informasi adanya toko obat yang menjual pil obat batuk dextro.


efek penggunaan camlet atau calmlet
efek dari penenang adalah melemahkan syaraf sehingga anda menjadi tenang, namun sering memberikan efek :
keyergantungan obat
jangka panjang membebani hati dan ginjal



Psikotropika adalah suatu obat yang termasuk dalam golongan Narkoba (Narkotika dan Obat-obat berbahaya). Psikotropika adalah zat/obat yang dapat menurunkan aktivitas otak atau merangsang susunan syaraf pusat dan menimbulkan kelainan perilaku, disertai dengan timbulnya halusinasi (mengkhayal), ilusi, gangguan cara berpikir, perubahan alam perasaan dan dapat menyebabkan ketergantungan serta mempunyai efek stimulasi (merangsang) bagi para pemakainya.

Riklona

Deskripsi

Riklona mengandung clonazepam, yang merupakan golongan obat dari benzodiazepine. Clonazepam digunakan sendiri atau bersama dengan obat lain untuk mengobati gangguan kejang tertentu, misalnya, sindrom Lennox Gastaut, atau kejang mioklonik akinetic. Obat ini juga digunakan untuk mengobati gangguan panik pada beberapa pasien.

Clonazepam termasuk golongan obat benzodiazepine. Benzodiazepine termasuk dalam kelompok obat yang disebut depresan sistem saraf pusat (SSP). Depresan SSP merupakan obat yang dapat memperlambat sistem saraf. Obat ini hanya tersedia dengan resep dokter.

Indikasi

1. Sindrom Lennox Gastaut (typical dan atypical)
2. Kejang mioklonik
3. Serangan akinetic

Dosis

1. Dosis awal

a. Dewasa dan anak usia lebih dari 10 tahun atau berat badan lebih dari
10 kg:  1-2 mg/hari.
b. Bayi dan anak usia kurang dari 10 tahun atau berat badan lebih dari
30 kg: 0,01-0,03 mg/kg berat badan per hari.

2. Dosis pemeliharaan

a. Dewasa: 2-4 mg/hari.
b. Anak usia 10-16 tahun atau berat badan lebih dari 30 kg: 1,5-3 mg/hari.
c. Bayi dan anak usia kurang dari 10 tahun atau berat badan kurang dari
30 kg: 0,05-0,1 mg/kg berat badan per hari.

3. Dosis maksimal: 20 mg/hari.

Dumolid, Obat untuk Atasi Insomnia Sedang Hingga Parah

Dumolid mengandung nitrazepam. Nitrazepam adalah adalah jenis obat benzodiazepin. Benzodiazepin adalah obat psikoaktif yang inti struktur kimianya adalah perpaduan dari cincin benzena dan cincin diazepine. Obat ini sering digunakan untuk pengobatan insomnia sedang hingga parah. Obat ini bekerja dengan mempengaruhi bagian otak yang mengontrol emosi dan juga merilekskan otot-otot. Sehingga dapat mengurangi kecemasan dan menyebabkan kantuk. Obat ini memiliki sifat penenang, ansiolitik, sifat otot amnestic, antikonvulsan, dan skeletal muscle relaxant.Banyak orang yang mengonsumsi Dumolid sering memiliki reaksi yang sangat berbeda. Satu orang dapat mentolerir Dumolid dengan baik, tetapi tidak mendapatkan efek yang diinginkan. Sedangkan yang lain mungkin memiliki efek samping atau reaksi yang merugikan. Sedangkan yang lain lagi mungkin mendapatkan efek yang diinginkan tanpa efek samping. Variasi efek tersebut merupakan perbedaan respon yang disebabkan oleh banyak variabel. Variasi variabel tersebut dapat termasuk, variasi genetik dan metabolisme, serta interaksi makanan dan obat herbal adalah yang paling umum.

Komposisi
Mengandung Nitrazepam

Indikasi

1. Insomnia
2. Gangguan tidur karena kecemasan, ketegangan, stres, depresi, terlalu banyak bekerja

Dosis

Harus diminum sebelum waktu tidur.
1. Dewasa: 5-10 mg
2. Lansia: 2,5-5 mg
3. Anak-anak 6-14 tahun: 5 mg
4. Anak-anak 1-6 tahun: 2,5-5 mg